Kemewahan dan kebahagiaan memang tak senantiasa sejalan. Namun, dalam
sepakbola, kemewahan yang dimiliki Barcelona sudah pasti membuat mereka
tersenyum lebar.
Kemewahan berasal dari kata dasar
mewah.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan mewah sebagai serba
banyak; serba indah; serba berlebih (biasanya tentang barang dan cara
hidup yang menyenangkan). Sementara kemewahan sendiri berarti keadaan
yang mewah.
Kemewahan adalah sesuatu yang sifatnya tak kekal,
bisa berubah seiring berjalannya waktu. Sekitar 20-25 tahun lalu,
telepon seluler adalah barang langka di Indonesia dan yang memilikinya
cuma orang-orang berkantong tebal saja. Meski ukurannya sangat besar dan
bentuknya kurang sedap dipandang, ponsel saat itu adalah barang mewah.
Akan
tetapi, sekarang nomor ponsel bagaikan identitas diri yang melekat ke
hampir semua orang. Bahkan satu orang memegang dua atau tiga ponsel
sekaligus bukanlah pemandangan yang aneh lagi sekarang. Ponsel sudah
kehilangan statusnya sebagai barang mewah.
Kemewahan juga
merupakan sesuatu yang subyektif, tak bisa dipukul rata untuk semua
orang. Bagi sebagian orang, duduk-duduk sambil ngopi di Starbucks adalah
hal yang biasa saja dan jadi bagian dari rutinitas harian. Namun,
sebagian orang yang lain menganggapnya sebagai sesuatu yang mewah karena
mereka tak punya cukup uang untuk melakukannya dan harus puas minum
kopi instan bungkusan di warung indomie.
Kalau ada satu tim di Eropa yang berani memasang target
treble
tiap musim dan tetap terdengar realistis, maka tim itu adalah Barcelona.
Sulit menemukan tim lain yang mampu benar-benar menjegal Barca atau
menghalangi mereka merebut setiap trofi yang tersedia.
Tanpa
bermaksud mengecilkan kontribusi para pemain lainnya, Barca menjadi
favorit juara di semua kompetisi karena mereka punya sesuatu yang tak
dimiliki oleh tim lain. Lionel Messi, Luis Suarez, dan Neymar membuat
Barca bak hidup dalam kemewahan. Trio MSN membuat tugas Barca untuk
mencetak gol jadi terasa amat mudah. Mereka bertiga semacam jadi garansi
lahirnya gol di setiap laga. Tim mana lagi yang punya senjata sesakti
ini?
Entah apa yang akan terjadi dengan lini depan Barca kalau mereka meraih kesuksesan pada musim 2013/2014. Pada musim itu,
Blaugrana
harus rela gigit jari sambil melihat Real Madrid mengangkat trofi Liga
Champions dan Copa del Rey sementara Atletico Madrid berjaya di La Liga.
Andai Gerardo Martino mempersembahkan treble pada musim tersebut, Barca
mungkin sudah puas dengan Messi-Neymar saja dan tak merasa perlu untuk
mendatangkan pemain depan lain. Trio MSN pun tak akan pernah terbentuk.
Musim
ini, trio MSN hampir selalu bikin gol di tiap laga. Dari 48
pertandingan yang telah dijalani Barca, minimal salah satu dari MSN
bikin gol pada 40 pertandingan. MSN absen bikin gol pada delapan laga,
tapi tiga di antaranya karena mereka memang sama sekali tak dimainkan.
Saat
kompetisi baru memasuki awal Maret, Messi, Suarez, dan Neymar sudah
mengemas total 100 gol. Messi mencetak 35 gol, Suarez 42, Neymar 23.
Jumlah gol mereka bertiga setara dengan 75,75% dari total gol Barca
musim ini (132 gol).
Gile bener.Jika Anda
membandingkan trio MSN dengan lini depan tim-tim lainnya, tentu tak ada
satu pun yang sebanding. Anda tak akan bisa menyebutkan duet atau trio
yang saat ini lebih produktif daripada MSN.
Trio Cristiano
Ronaldo, Karim Benzema, dan Gareth Bale milik Real Madrid yang selama
ini dianggap sebagai "pesaing" utama MSN musim ini baru mencetak 77 gol.
Sementara itu, duet Robert Lewandowski dan Thomas Mueller memang tampil
sangat baik di Bayern Munich pada musim ini. Namun, karena "kalah
jumlah", koleksi gol mereka baru mencapai angka 58.
Untuk melihat
betapa hebatnya MSN, jangan bandingkan dengan beberapa pemain depan di
tim lain. Coba bandingkan dengan total gol yang dicetak seluruh pemain
di sebuah tim. Ternyata MSN tetap lebih tajam dibandingkan hampir semua
tim di lima liga top Eropa. Cuma Madrid (total 107 gol dari semua
pemain) yang lebih produktif dibandingkan mereka bertiga.
***
Ada
banyak faktor yang membuat trio MSN begitu dahsyat. Secara teknis,
Messi, Suarez, dan Neymar memang punya kualitas jauh di atas rata-rata
pemain sepakbola. Jadi, sebenarnya wajar saja kalau mereka terlihat
seperti dewa di atas lapangan.
Daily Mail mencoba mengonversi kemampuan teknis Messi, Suarez, dan Neymar ke dalam angka-angka di bawah ini. Apakah Anda sepakat?
Selain itu, dalam catatan
Daily Mail, gol-gol yang dicetak
Messi, Suarez, dan Neymar menunjukkan bahwa mereka bertiga punya
keunggulan masing-masing yang membuat ketiganya saling melengkapi dan
terlihat bagaikan sebuah "paket komplet". Messi sangat mematikan dengan
kaki kirinya, Suarez lebih unggul untuk urusan sundulan kepala,
sementara Neymar yang punya kecepatan dianugerahi kaki kanan dan kiri
yang sama baiknya.
"Saya ingin punya kaki kiri Messi, yang mana tidak ada duanya di dunia,
luar biasa, dan kecepatan serta kesenangan dari Neymar," kata Suarez
baru-baru ini.
Saking produktifnya trio MSN dalam mencetak gol lewat
open play,
mereka seperti tak butuh banyak tendangan penalti untuk menambah
pundi-pundi golnya. Dari total 19 penalti yang didapat Barca musim ini,
cuma 10 yang berujung gol (langsung). Bahkan, beberapa waktu lalu Messi
sengaja gagal mengeksekusi penalti demi mempertontonkan trik "penalti
operan" bersama Suarez.
Selain soal kemampuan teknis yang sudah
disebutkan di atas, Messi, Suarez, dan Neymar juga sukses karena mereka
mampu meredam ego kebintangan masing-masing. Meski tedengar klise, hal
ini sangat krusial di dalam sebuah tim. Dulu ketika Neymar baru datang
ke Barca pada 2013 lalu, muncul kekhawatiran apakah dia bisa menyatu
dengan Barca yang sudah punya Messi karena ada pepatah "tak boleh ada
dua matahari". Faktanya, hal itu tak jadi masalah. Begitu juga ketika
Suarez mendarat di Camp Nou setahun setelahnya. Kedatangan Neymar dan
Suarez terbukti sama sekali tak mengusik posisi Messi sebagai bintang
utama Barca, justru meringankan tugas Messi di atas lapangan. Dengan
adanya Neymar dan Suarez, bek-bek lawan pastinya lebih pusing karena
mereka harus menghentikan tiga singa buas. Kalau pun Messi dihentikan,
masih ada dua singa lain yang siap membuat mereka pontang-panting bak
domba berlarian di padang rumput.
"Hal yang paling mengejutkan
adalah mereka saling melengkapi satu sama lain dan masing-masing mereka
membawa sesuatu yang berbeda. Mereka menyatu dengan sangat baik dan
tidak membiarkan ego mengganggu. Itu bukan hal yang mudah berbagi
sorotan dengan cara yang mereka lakukan," kata gelandang Barca, Javier
Mascherano.
Mungkin karena sama-sama berasal dari Amerika Latin, Messi, Suarez, dan Neymar punya
chemistry
yang begitu kuat. Kekompakan mereka di atas lapangan sangat terasa.
Anda akan dengan mudah menemukan foto-foto mereka bertiga sedang
berpelukan untuk merayakan gol. Di luar lapangan, mereka juga bersahabat
baik dan tak jarang hang out bareng.
"Mungkin kami lebih dekat
karena kami semua dari Amerika Selatan meskipun kami tetap profesional.
Situasinya berubah ketika kami main untuk negara kami, tapi tak ada
persaingan atau konflik," kata Messi.
Kesuksesan Luis Enrique mempersembahkan
treble
untuk Barca pada musim lalu tak bisa dilepaskan dari kontribusi luar
biasa trio MSN, yang mencetak total 122 gol sepanjang musim. Jumlah gol
itu sudah menjadikan mereka bertiga sebagai trisula terproduktif dalam
sejarah sepakbola. Wajar kalau kemudian ada yang menyebut MSN sebagai
"the best trio since Nirvana".